Minggu, 25 November 2012

golongan darah

JUDUL : Tes Golongan Darah
TUJUAN : Agar mampu mengetes golongan darah orang lain.
ALAT DAN BAHAN :
1.      Kapas
2.      Tabung reaksi
3.      Objek glass
4.      Anti A Monoclonal
5.      Anti B Monoclonal
6.      Blood lancets
7.      Tusuk gigi
CARA KERJA :
1.      Olesi salah satu jari dengan alkohol (sedikit saja bagar darah bisa keluar)
2.      Buka blood lancets dan langsung tusuk ke jari yang sudah diolesi alkohol (jangan terlalu lama membiarkan blood lancets agar tidak terkomonasi udara yang banyak bakteri)
3.      Teteskan darah pada objek glass (dua tetesan berbeda tempat)
4.      Tetesi salah satu tetesan darah dengan Anti A Monoclonal (percobaan A)
5.      Tetesi salah satu tetesan darah dengan Anti B Monoclonal (percobaan B)
6.      Aduk dengan tusuk gigi
7.      Amatilah
8.      Basulah jari dengan alkohol
9.      Buang tusuk gigi, kapas, blood lancets dan objek glass yang sudah digunakan ke dalam tabung reaksi agar tidak dapat digunakan lagi.

DATA PENGAMATAN :
·         Darah di A menggumpal, sedangkan di B tidak, maka termasuk golongan darah A.
·         Darah di A tidak menggumpal sedangkan di B menggumpal, maka termasuk golongan darah B.
·         Darah di A dan di B menggumpal, maka termasuk golongan darah AB.
·        
Darah di A dan B tidak menggumpal, maka termasuk golongan darah O (nol).

Berdasarkan data diatas ternyata saya, Fita elentri Chyintia Putri memiliki golongan darah A.
KESIMPULAN :
Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebapkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:
ü  Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
ü  Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif
ü  Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
ü  Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.
Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia, meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia.
Ilmuwan Austria, Karl Landsteiner, memperoleh penghargaan Nobel dalam bidang Fisiologi dan Kedokteran pada tahun 1930 untuk jasanya menemukan cara penggolongan darah ABO.
Kecocokan golongan darah
Tabel kecocokan RBC
Golongan darah resipien
Donor
O−
O+
A−
A+
B−
B+
AB−
AB+
O−
Y
T
T
T
T
T
T
T
O+
Y
Y
T
T
T
T
T
T
A−
Y
T
Y
T
T
T
T
T
A+
Y
Y
Y
Y
T
T
T
T
B−
Y
T
T
T
Y
T
T
T
B+
Y
Y
T
T
Y
Y
T
T
AB−
Y
T
Y
T
Y
T
Y
T
AB+
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y


Tabel kecocokan plasma
Resipien
Donor

O
A
B
AB

O
Y
Y
Y
Y

A
T
Y
T
Y

B
T
T
Y
Y

AB
T
T
T
Y