Kamis, 18 Oktober 2012

kimia : kepolaran senyawa


TUJUAN :  Mengetahui kepolaran beberapa senyawa.
DASAR TEORI :

Senyawa polar : Senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsurnya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan tersebut mempunyai nilai keelektronegatifitas yang berbeda. Contoh : H2O, HCL, HF, HI dan HBr
Senyawa non polar : Senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsur yang membentuknya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan mempunyai nilai elektronegatifitas yang sama/hampir sama. Contoh : O2, CO2,CH4 dan Cl2
Ciri-ciri senyawa polar :
1.     Dapat larut dalam air dan pelarut polar lain
2.     Memiliki kutub( +) dan kutub (-) , akibat tidak meratanya distribusi elektron
3.     Memiliki pasangan elektron bebas (bila bentuk molekul diketahui) atau memiliki perbedaan keelektronegatifan
Contoh : alkohol, HCl, PCl3, H2O, N2O5
Ciri-ciri senyawa non polar :
1.     Tidak larut dalam air dan pelarut polar lain
2.      Tidak memiliki kutub (+) dan kutub (-) , akibat meratanya distribusi elektron
3.     Tidak memiliki pasangan elektron bebas (bila bentuk molekul diketahui) atau keelektronegatifannya sama
Contoh : Cl2, PCl5, H2, N2
Senyawa polar memiliki perbedaan keelektronegatifan yang besar, perbedaan harga ini mendorong timbulnya kutub kutub listrik yang permanen ( dipol permanent). Jadi antar molekul polar terjadi gaya tarik dipol permanent.
Senyawa non polar memiliki perbedaan keelektronegatifan yang kecil, bahkan untuk senyawa biner dwiatom ( seperti O2,H2) perbedaan keelektronegatifannya = 0 .
Bila terdapat senyawa non polar terjadi gaya tarik dipol sesaat   ( gaya dispersi/ gaya london ) gaya ini terjadi akibat muatan + inti atom salah satu atom menginduksi elektron atom lain sehingga terjadilah kutub kutub yang sifatnya sesaat.
Polarisasi Ikatan Kovalen
Suatu ikatan kovalen disebut polar, jika Pasangan Elektron Ikatan (PEI) tertarik lebih kuat ke salah 1 atom. Contoh 1 : Molekul HCl
Meskipun atom H dan Cl sama-sama menarik pasangan elektron, tetapi keelektronegatifan Cl lebih besar daripada atom H. Akibatnya atom Cl menarik pasangan elektron ikatan (PEI) lebih kuat daripada atom H sehingga letak PEI lebih dekat ke arah Cl (akibatnya terjadi semacam kutub dalam molekul HCl).
Jadi, kepolaran suatu ikatan kovalen disebabkan oleh adanya perbedaan keelektronegatifan antara atom-atom yang berikatan. Sebaliknya, suatu ikatan kovalen dikatakan non polar (tidak berkutub), jika PEI tertarik sama kuat ke semua atom.
Contoh 2 : Dalam tiap molekul di atas, ke-2 atom yang berikatan menarik PEI sama kuat karena atom-atom dari unsur sejenis mempunyai harga keelektronegatifan yang sama. Akibatnya muatan dari elektron tersebar secara merata sehingga tidak terbentuk kutub.
Contoh 3 : Meskipun atom-atom penyusun CH4 dan CO2 tidak sejenis, akan tetapi pasangan elektron tersebar secara simetris diantara atom-atom penyusun senyawa, sehingga PEI tertarik sama kuat ke semua atom (tidak terbentuk kutub).
Sifat-sifat senyawa kovalen antara lain kebanyakan menunjukkan titik leleh rendah, pada suhu kamar berbentuk cairan atau gas, larut dalam pelarut non polar dan sedikit larut dalam air, sedikit menghantarkan listrik, mudah terbakar dan banyak yang berbau. Jadi dapat disimpulkan bahwa secara umum, senyawa polar larut dalam pelarut polar, sedangkan senyawa nonpolar larut dalam pelarut nonpolar. Air merupakan pelarut universal yang bersifat polar. Oleh karena itu, air akan melarutkan senyawa-senyawa yang bersifat polar, dan sebaliknya, tidak melarutkan senyawa nonpolar. Berdasarkan sifat pelarut air tersebut, maka kita dapat mengetahui kepolaran suatu senyawa dengan menguji kelarutannya dalam air

ALAT DAN BAHAN :
1.     Gelas kimia
2.      Sendok teh
3.      Pengaduk kaca
4.     Garam dapur
5.     Tablet vitamin C
6.     Minyak goreng
7.     Soda kue
8.     Bensin
9.     Penyedap rasa/vetsin
10.                        Detergen

CARA KERJA :
1.     Masukkan 100ml air ke dalam dua buah gelas
2.     Masukkan satu sendok teh gram dapur ke dalam masing-masing gelas. Aduklah garam ada gelas pertama dan diamkan garam pada gelas kedua
3.     Amati hasil reaksi. Apakah bahan tersebut larut?  Jika larut, berarti bahan tersebut bersifat polar.  Jika tidk larut, jiak tidak larut, berarti bahan tersebut bersifat nonpolar.
4.     Ulangi langkah 1-3 untuk bahan-bahan lainnya.


DATA PENGAMATAN :
No.
Bahan
Larut tanpa pengaduk
Larut dengan pengaduk
Tidak larut
1.
Garam gapur
ü  
ü  
-
2.
Tablet vitamin C
ü  
ü  
-
3.
Soda kue
ü  
ü  
-
4.
Bensin
-
-
ü  
5.
Penyedap rasa/vetsin
ü  
ü  
-
6.
Detergen
ü  
ü  
-
7.
Minyak goreng
-
-
ü  

PEMBAHASAN :
1.Garam Dapur (NaCl)
ü Larut tanpa pengadukan : Ya
ü Larut dengan pengadukan : Ya
Hal ini disebabkan karena unsur Natrium dan klorida tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen yang ada pada air. Hal ini dikarenakan beberapa unsur itu mempunyai nilai keelektronegatifan yang berbeda dan beberapa dari unsur itu cenderung berikatan satu sama lain dan membentuk suatu senyawa baru.
ü Waktu tanpa pengadukan  : 5 menit 
ü Waktu dengan pengadukan : 1 menit
Perbedaan waktu pelarutan ini disebabkan karena unsur Natrium  dan Klorida yang tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen yang cenderung membentuk suatu senyawa dapat dipengaruhi pelarutannya dengan cara diaduk. Hal inilah yang menyebabkan waktu pelarutan dengan diaduk lebih cepat dari pada waktu pelarutan tanpa pengadukan.
ü Warna Larutan : Bening
Hal ini disebabkan karena unsur Natrium dan Klorida yang tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen cenderung membentuk suatu senyawa baru. Senyawa itu disebut dengan larutan garam yang berwarna putih bening.
ü Keterangan : Endapan di bawah (tanpa pengadukan)
Ketika Natrium dan Klorida yang tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen cenderung membentuk suatu senyawa. Ada sebagian endapan yang tertinggal di bawah, hal ini dikarenakan dalam pelarutannya tidak dibantu dengan pengadukan sehingga ada sebagian senyawa Natrium Klorida yang tertinggal di bawah ( tidak larut).

2. Tablet Vitamin C ( C6H8O6 )
ü Larut tanpa pengadukan : Ya
ü Larut dengan pengadukan : Ya
Hal ini disebabkan karena unsur Karbon, Hidrogen dan Oksigen tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigenyang ada pada air. Hal ini dikarenakan beberapa unsur itu mempunyai nilai keelektronegatifan yang berbeda dan beberapa dari unsur itu cenderung berikatan satu sama lain dan membentuk suatu senyawa.
ü Waktu tanpa pengadukan  : 5 menit
ü Waktu dengan pengadukan : 1 menit
Perbedaan waktu pelarutan ini disebabkan karena unsur, dan yang tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen yang cenderung membentuk suatu senyawa dapat dipengaruhi pelarutannya dengan cara diaduk. Hal inilah yang menyebabkan waktu pelarutan dengan diaduk lebih cepat dari pada waktu pelarutan tanpa pengadukan.
ü Warna Larutan : Kuning
Hal ini disebabkan karena unsur, dan yang tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen cenderung membentuk suatu senyawa baru. Senyawa itu disebut dengan larutan vitamin C yang berwarna kuning.
ü Keterangan : Endapan di bawah (tanpa pengadukan)
Ketika unsur, dan tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen cenderung membentuk suatu senyawa .  Ada sebagian endapan yang tertinggal di bawah, hal ini dikarenakan dalam pelarutannya tidak dibantu dengan pengadukan sehingga ada sebagian senyawa vitamin C yang tertinggal di bawah (tidak larut).

3. Soda Kue (NaHCO3)
ü Larut tanpa pengadukan : Ya
ü Larut dengan pengadukan : Ya
Hal ini disebabkan karena unsur Hidrogen, Oksigen, Natrium dan Karbon tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen yang ada pada air. Hal ini dikarenakan beberapa unsur itu mempunyai nilai keelektronegatifan yang berbeda dan beberapa dari unsur itu cenderung berikatan satu sama lain dan membentuk suatu senyawa.
ü Waktu tanpa pengadukan  : 5 menit
ü Waktu dengan pengadukan : 1 menit
Perbedaan waktu pelarutan ini disebabkan karena unsur Karbon, Hidrogen, Natrium dan Oksigen yang tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen yang cenderung membentuk suatu senyawa dapat dipengaruhi pelarutannya dengan cara diaduk. Hal inilah yang menyebabkan waktu pelarutan dengan diaduk lebih cepat dari pada waktu pelarutan tanpa pengadukan.
ü Warna Larutan : Putih
Hal ini disebabkan karena unsur Karbon, Hidrogen, Natrium dan Oksigen yang tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen cenderung membentuk suatu senyawa baru. Senyawa itu disebut dengan larutan soda kue yang berwarna putih.
ü Keterangan : Terdapat gelembung gas (dengan diaduk)
Ketika unsur Karbon,  Hidrogen, Natrium dan Oksigen tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen cenderung membentuk suatu senyawa. Adanya gelembung gas karena reaksi dari pencampuran unsur tersebut di atas menghasilkan unsur O2.  

4. Bensin (C6H8)
ü Larut tanpa pengadukan : Tidak
ü Larut dengan pengadukan : Tidak
Hal ini disebabkan karena unsur Hidrogen, dan Karbon tidak tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen yang ada pada air. Itu terjadi karena beberapa unsur itu mempunyai nilai keelektronegatifan yang sama besar dan beberapa dari unsur itu cenderung tidak berikatan satu sama lain dan tidak membentuk suatu senyawa. 
ü Warna Larutan : Bening
Hal ini disebabkan karena unsur Karbon dan Hidrogen yang tidak tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen cenderung tidak membentuk suatu senyawa baru. Sehingga warna air tetap saja bening, karena tidak ada larutan yang terbentuk.
ü Keterangan : Endapan di atas (tanpa/dengan pengadukan)
Ketika unsur Karbon dan Hidrogen tidak tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen sehingga cenderung tidak membentuk suatu senyawa. Hal ini menyebabkan bensin yang masa jenisnya lebih kecil dari pada air mengendap di atas air.

5. Penyedap rasa /Vetsin (COONaH20)
ü Larut tanpa pengadukan : Ya
ü Larut dengan pengadukan : Ya
Hal ini disebabkan karena unsur Natrium, Karbon, Hidrogen dan Oksigen tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen yang ada pada air. Hal ini dikarenakan beberapa unsur itu mempunyai nilai keelektronegatifan yang berbeda dan beberapa dari unsur itu cenderung berikatan satu sama lain dan membentuk suatu senyawa yaitu larutan vetsin. 
ü Waktu tanpa pengadukan  : 5 menit
ü Waktu dengan pengadukan : 1 menit
Perbedaan waktu pelarutan ini disebabkan karena unsur Natrium, Sulfur dan Oksigen yang tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen yang cenderung membentuk suatu senyawa dapat dipengaruhi pelarutannya dengan cara diaduk. Hal inilah yang menyebabkan waktu pelarutan dengan diaduk lebih cepat dari pada waktu pelarutan tanpa pengadukan.
ü Warna Larutan : Bening
Hal ini disebabkan karena unsur Natrium, Karbon, Hidrogen dan Oksigen  yang tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen cenderung membentuk suatu senyawa baru. Senyawa itu disebut dengan larutan vetsin yang berwarna putih bening.
ü Keterangan : Endapan di bawah (tanpa pengadukan)
Ketika unsur Natrium, Sulfur dan Oksigen, tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen cenderung membentuk suatu senyawa. Ada sebagian endapan yang tertinggal di bawah, hal ini dikarenakan dalam pelarutannya tidak dibantu dengan pengadukan sehingga ada sebagian senyawa vetsin yang tertinggal di bawah (tidak larut).

6. Detergen (C6H5NaSO3)
ü Larut tanpa pengadukan : Ya
ü Larut dengan pengadukan : Ya
Hal ini disebabkan karena unsur Hidrogen, Oksigen, Natrium, Karbon, dan Sulfur tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen yang ada pada air. Hal ini dikarenakan beberapa unsur itu mempunyai nilai keelektronegatifan yang berbeda dan beberapa dari unsur itu cenderung berikatan satu sama lain dan membentuk suatu senyawa.
ü Waktu tanpa pengadukan  : 5 menit
ü Waktu dengan pengadukan : 1 menit
Perbedaan waktu pelarutan ini disebabkan karena unsur Karbon, Hidrogen, Natrium, Oksigen, dan Sulfur yang tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen yang cenderung membentuk suatu senyawa dapat dipengaruhi pelarutannya dengan cara diaduk. Hal inilah yang menyebabkan waktu pelarutan dengan diaduk lebih cepat dari pada waktu pelarutan tanpa pengadukan.
ü Warna Larutan : Putih keruh
Hal ini disebabkan karena unsur Karbon, Hidrogen,  Natrium, Oksigen dan Sulfur yang tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen cenderung membentuk suatu senyawa baru. Senyawa itu disebut dengan larutan detergen yang berwarna putih keruh.
ü Keterangan : Terdapat gelembung gas (dengan diaduk)
Ketika unsur Karbon, Hidrogen, Natrium, Oksigen dan Sulfur tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen cenderung membentuk suatu senyawa. Adanya gelembung gas karena reaksi dari pencampuran unsur tersebut di atas menghasilkan unsur O2/Oksigen.

7. Minyak Goreng ( C14H24 )
ü Larut tanpa pengadukan : Tidak
ü Larut dengan pengadukan : Tidak.
Hal ini disebabkan karena unsur Karbon dan Oksigen tidak tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen yang ada pada air. Itu terjadi karena beberapa unsur itu mempunyai nilai keelektronegatifan yang sama besar dan beberapa dari unsur itu cenderung tidak berikatan satu sama lain dan tidak membentuk suatu senyawa. 
ü Warna Larutan : Bening
Hal ini disebabkan karena unsur Karbon dan Hidrogen yang tidak tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen cenderung tidak membentuk suatu senyawa baru. Sehingga warna air tetap saja bening, karena tidak ada larutan yang terbentuk.
ü Keterangan : Endapan di atas (tanpa/dengan pengadukan)
Ketika unsur Karbon dan Hidrogen tidak tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen sehingga cenderung tidak membentuk suatu senyawa. Hal ini menyebabkan minyak goreng yang masa jenisnya lebih kecil dari pada air mengendap di atas air.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan suatu senyawa dalam zat pelarut, yaitu :
1.     Suhu zat pelarut            : Semakin tinggi suhu zar pelarut, semakin cepat senyawa  terlarut.
2.     Volume zat pelarut                  : Semakin banyak volume zat pelarut, semakin cepat senyawa larut.
3.     Lama pengadukan                   : semakin lama pengadukan maka senyawa akan cepat larut.
Dari bahan-bahan diatas yang termasuk senyawa polar : garam dapur, tablet vitamin C, penydap rasa/vetsin, soda kue, dan detergen. Sedangkan yang termasuk senyawa non polar : bensin dan minyak goreng.


PERTANYAAN :
1.     Adakah bahan-bahan yang larut tana engadukan? Adakah bahan-bahan yang larut setelah diaduk? Jelaskan!
2.     Adakah bahan-bahan yang tetap tidak larut setelah pengadukan?
3.     Apakah pengadukan mempengaruhi kelarutan suatu senyawa? Jelaskan!
4.     Adakah faktor-faktor lain yang mempengaruhi kelarutan senyawa?
5.     Kelompokkan bahan-bahan yang telah anda uji tersebut berdasarkan kepolarannya!

KESIMPULAN :
              Senyawa polar  adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsurnya sedangkan,  Senyawa nonpolar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsur yang membentuknya.
              Beberapa senyawa ada yang larut dengan pengadukan, tanpa pengadukan, atau tidak larut. Pengadukan didalam mengetahui kepolaran suatu senyawa sangat  mempengaruhi kelarutan suatu senyawa karena dengan melakukan pengadukan suatu senyawa dapat larut lebih cepat.
Ada bahan-bahan yang  tetap tidak larut  setelah pengadukan yaitu  bahan -bahan dari jenis minyak tidak dapat larut meskipun setelah diaduk.
                        Adapun faktor-faktor yang mempengruhi kalrutan suatu senyawa  yaitu,  suhu zat pelarut, volume zat pelarut, dan lama pengadukan.

DAFTAR PUSTAKA :
buku kimia kelas 10 penerbit GANESA EXACT kurikulum KBK










1 komentar:

  1. Betting on sports is the future of betting | BBSJON
    The sport that pci 슬롯 has become the norm for sports betting has 리턴 벳 to be 바카라사이트추천 regulated by the UK 스포츠사이트 Gambling Commission. With regulated gambling authorities 바카라그림보는법 in many

    BalasHapus